| COVER | JUDUL BUKU  | 
 
 
  | JENDERAL MAYOR BAMBANG SUGENG Perjuangan
bangsa Indonesia dari tahun 1945-1949 telah meninggalkan sejarah yang sangat
banyak. Periode yang dikenal dengan jaman revolusi itu telah membentuk bangsa
Indonesia yang tangguh dalam menghadapi masa- masa yang sulit.
 Sejarah perjuangan
bangsa Indonesia merupakan salah satu gambaran perlawanan para pemuda maupun
pejuang bangsa Indonesia terhadap bangsa lain yang menginjak harga diri bangsa
Indonesia. Tentara Jepang yang telah kalah perang dan menjadi tawanan tentara
sekutu tidak mau tunduk terhadap para pejuang dan pemuda Indonesia yang telah
diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan menyerahkan senjatanya. Akibat
sikap tentara Jepang yang angkuh dan sombong itu. maka para pemuda dan pejuang
melakukan perlawanan sehingga pecah pertempuran di daerah yang sangat heroik. Belanda juga
demikian walaupun sudah kalah perang dan meninggalkan Indonesia, tetapi juga
ingin kembali berkuasa di Indonesia. Inilah yang menyebabkan rakyat Indonesia
bangkit dengan mengangkat senjata untuk mengusir bangsa lain yang ingin
berkuasa di Indonesia. 
 
  | 
 
 
  | JENDERAL TNI TRI SUTRISNO Sosok Try
Sutrisno yang terlahir di Surabaya pada tanggal 15 November 1935 sangat dikenal
luas masyarakat terutama di Surabaya dan sekitarannya. Bapak tujuh anak
mempunyai cita-cita menjadi tantara Ketika setelah lulus SMA mendaftar dirinya
menjadi Prajurit.  Jiwa
nasionalisme yang begitu menggelora maka ketika bangsa Indonesia menghadapi
bangsa lain yang ingin menjajah kembali Indonesia ikut membantu para pejuang
dan tentara untuk melawan penjajah. Setelah resmi
menjadi taruna Try Sutrisno menerima tempaan dan gemblengan menjadi prajurit pejuang
sapta marga. Pada tahun 1959 Try Sutrisno dilantik menjadi perwira muda. Dengan
dilantik menjadi perwira ini maka mempunyai tanggung jawab yang besar dalam
memimpin anak buah. Karier Try
Sutrisno terus menanjak seiring dengan bertambahnya usia Sosok yang dikenal
sederhana dan terbuka ini sangat dicintai oleh anak buahnya. Jabatan demi
jabatan diraih dengan mulus karena kepercayaan dari pimpinannya mulai dari
Danyon, Ajudan Presiden, Kasdam, Pangdam. Wakasad serta Kasad maupun Pangab.
Semua kepercayaan yang di emban dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Puncak dari karier yang dipercayakan kepadanya Wakil Presiden. 
 
  | 
 
 
  | JENDERAL TNI RUDINI Rudini merupakan “The
Bridging Generation” sebelum dialihkan ke generasi AMN Magelang. Di antara
alumni KMA Breda yang telah memiliki track record sebagai Kasad. Rudini adalah
seorang Pati TNI AD yang berbakat, yang sebagian besar karir militernya
dihabiskan di lapangan, meskipun kurang menonjol dan ditonjolkan, Rudini yang
jarang
 bicara itu adalah seorang tokoh militer yang berwibawa dalam tugasnya.
Pilihan terhadapnya sebagai Kasad ke-14 selain tepat. juta menandakan bahwa
regenerasi ABRI sudah mulai berjalan intensif. Rudini tokoh militer dari
generasi peralihan, regenerasi dalam Angkatan Darat yang memiliki citra dan
karakteristik tersendiri, mengikuti pasang surut periode puma revolusi fisik.
Mereka dididik khusus dalam suatu masa pasca revolusi fisik tapi benar-benar
ditempa dalam keteguhan untuk tetap menegakkan panji-panji Sumpah Prajurit dan
Sapta Marga.
 
  | 
 
 
  | JENDERAL TNI ENDRIHARTONO SUTARTO 
 
 
  | 
 
 
  | JENDERAL TNI MULYONO Sosok Jenderal
TNI Mulyono yang dikenal sebagai Kasad ini kalau dilihat dan penampilannya
merupakan prajurit yang tenang dan kalem, tetapi dalam melaksanakan tugas dan
bertanggung jawab termasuk seorang prajurtt yang tegas
 Awal berkiprah menjadi seorang prajurit yakni
pada tahun 1983 setelah tamat dari Akademi Militer Magelang. Selepas dari
Akabri Mulyono yang saat itu berpangkat Letnan Dua langsung ditugaskan sebagai
Komandan Peleton (Oanton) di Yonif 712/WT Kodam XJII/MDK. Tak lama dia mendapat
promosi dan diserahi tanggung jawab menjadi Komandan Kompi (Danki) hingga
Perwira Seksi Operasi (Pasiops) di Yonif 713, ST Untuk menambah ilmunya.
Mulyono kemudian melanjutkan Pendidikan Lanjutan Perwira Ke-ll di Pusat
Kesenjataan Infanteri (Pussenif) Komando Pendidikan Latihan Kodiklat TNI AD di
Bandung Selepas itu dia ditunjuk sebagai Kepala Seksi Operasi Pengajaran Pusat
Data Pendidikan Infanteri Bandung dengan pangkat Mayor Infanteri. Mulai tahun 1997
Mulyono diben kepercayaan untuk menjadi Komandan Batalyon Infanten 143/Tri Wira
Eka Jaya di wilayah Kodam ll/SWJ Selanjutnya menjadi Dosen Gol. V selama
setahun di Seskoad. Kemudian menjadi Komandan Kodim 0901/Samarinda pada tahun
2000. Kemudian diangkat menjadi Kepala Staf Korem 121/ABW Kodam Vl/TPR. Dengan
pengalaman ini. maka perjalanannya di Militer telah lengkap, karena menjadi
Prajurit yang merasakan bertugas di satuan tempur. satuan teritorial dan
lembaga pendidikan. Selanjutnya meniabat sebagai Dosen Gol. IV Seskoad pada tahun
2004. Dua tahun kemudian Beliau diangkat sebagai Asops Kaskostrad tahun 2006
Kemudian menjabat sebagai Staf Ahli Pangdam ll/SWJ. Danmentar Akmil. Danrem
032/WBR, Wadan Secapa AD. Kariemya semakin
lengkap ketika Mulyono menjadi Bngadir Jenderal. pada tanggal 10 Mei 2011. dan
menempab posisi sebagai Diriat di Kodiklat TNI AD. Kemudian menjadi Dirdok dan
naik menjadi Bmtang dua ketika menjabat sebagai Wadan Kodiklat TNI AD. setelah
30 tahun mengabdi. Tahun 2013 Mayjen TNI Mulyono diangkat meniadi Asops Kasad
dan 2014 menjadi Pangdam Jaya. Selanjutnya diangkat menjadi Pangkostrad dan
tahun 2015 mencapai puncak kariernya menjadi Kasad. 
   | 
 
 
  | PROFIL KASAD TNI AD Kita pahami bersama bahwa
pemimpin, panglima dan kepala adalah orang-orang pilihan yang terselektif untuk
“ditinggikan seranting dan didahulukan selangkah” memenej organisasi beserta orang-orang yang ada di dalamnya. Dalam
tubuh TNI AD selektivitas pimpinan dimulai dari aspek pangkat, pengalaman
jabatan, pendidikan (pendidikan umum, pcndidikan militer, pendidikan
kecabangan), pengalaman penugasan, integritas moral, wawasan kebangsaan dan
Iptek serta aspek lainnya yang memiliki pengaruh signifikan terhadap leadership
mereka. Karena demikian ketat dan selektifnya, maka Kepala Staf TNI AD dapat
disimpulkan adalah manusia-manusia pilihan dari berbagai aspek yang dipercaya
untuk memimpin Angkatan Darat.
Sejarah telah membuktikan bahwa
dalam perjalanan kepemimpinannya tenyata tidak pernah terkontaminasi oleh aspek
primordialistik dan nepotisme. Adalah sesuatu yang lumrah dalam sejarah
kepemimpinan TNI AD bahwa prajurit AD sebagai prajurit nasional siapapun dan
dari manapun pimpinan itu berasal prajurit selalu taat dan patuh dalam tugas
membela tanah air. Sikap berjiwa besar, loyalitas yang tinggi dan solid dalam
suasana kepemimpinan yang berbeda ternyata membuat TNI AD dalam setiap
perubahan, perkembangan dan dinamika zamannya tctap solid, utuh dan menjadi
perekat bangsa. Zaman boleh berubah, namun TNI AD tetap solid sejak sediakala.
Hal ini tentu sesuai dengan amanat Panglima Besar Jenderal Sudirman yang
menyatakan bahwa, “Satu-satunya hak rnilik nasional Republik Indonesia yang
masih tetap utuh tidak berobah-robah meskipun harus menghadapi segala macam soal dan perubahan hanya APRI/ TNI". 
 
  | 
 
 
  | JENDERAL TNI R. WIDODO Perjalanan karier Jenderal TNI R.
Widodo menjadi seorang militer merggambarkan perjuangan seorang manusia yang
merangkak dari tangga terbawah. Lahir dari keluarga yang sangat dihormati oleh
masyarakat di daerah Yogyakarta. Sejak kecil mempunyai cita-cita ingin
mengabdikan diri hidupnya untuk kepentingan rakyat.
 Ketika usia sudah cukup untuk sekolah
oleh orang tuanya dimasukan sekolah ditingkat dasar hingga tamat. Kemudian
sekolah dilanjutkan ditingkat sekolah menengah pertama sampai tamat. Karena
terjadi perubahan penjajahan dari bangsa Belanda kepada bangsa Jepang maka
terjadi pula perubahan sistem penjajahan diantaranya dengan dibentuknya pasukan
militer dari orang pribumi yakni PETA di Bogor. 
Oleh pemuda R Widodo dengan adanya pembentukan pasukan militer dari pribumi di
daerah Yogyakarta disambut sangat antusias. Sehingga tanpa berfikir lagi
langsung mendaftarkan diri dan ikut pendidikan PETA di Bogor. Setelah mengikuti
pendidikan PETA maka resmi pemuda R. Widodo menjadi prajurit dengan menyandang
pangkat Shodancho (Komandan Peleton).
   | 
  
  | JENDERAL TNI PRAMONO EDHIE WIBOWO 
 
 
  | 
 
 
  | JENDERAL TNI GEORGE TOISUTTA
  | 
 
 
  | JENDERAL TNI (PURN) SURONO REKSODIMEJO
  | 
 
 
  | JENDERAL TNI M. PANGGABEAN
  | 
 
 
  | JENDERAL TNI MAKMUN MUROD
  | 
 
 
  | JENDERAL TNI PONIMAN Jenderal TNI
Poniman merupakan salah satu pimpinan Angkatan Darat yang telah mengabdi dalam
berbagai fase perjalanan Bangsa Indonesia. Jenderal bersahaja tersebut
dilahirkan di Sukoharjo, Jawa Tengah pada 18 Juli 1926. Kondisi sosial kultur
yang harmonis sangat berperan membentuk kepribadian Jenderal TNI Poniman di
dalam menjalani kehidupan sehari-hari maupun dalam sifat kepemimpinan
militernya yang dirintis sejak masa pendudukan Jepang. Penulisan
sejarah biografi Jenderal TNI Poniman, menguraikan tentang perjalanan seorang
Prajurit Rakyat, Prajurit Perang, Prajurit Nasional dan Prajurit Profesional
yang militan dan dicintai rakyat. Berbagai pengalaman dalam penugasan
menempatkannya sebagai prajurit yang senantiasa berdedikasi tinggi dalam
mengabdi kepada NKRI. Selama masa
pengabdian, beliau berusaha mewujudkan jati diri prajurit Angkatan Darat
berdasarkan pesan moral yang senantiasa digaungkannya: “Semangat, disiplin dan
rasa tanggung jawab yang tinggi sebagai prajurit Pejuang harus tertanam kukuh
di setiap Prajurit Tentara Nasional Indonesia. Padamu Negeri Aku Berbakti,
Padamu Negeri Aku Mengabdi, Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami.
   | 
 
 
  | PRAJURIT BERPRESTASI
  | 
 
 
  | JENDERAL TNI SUBAGYO HS
  | 
 
 
  | JENDERAL TNI WISMOYO ARISMUNANDAR Wismoyo
Arismunandar dikenal sebagai sosok perwira yang tegas dan bertanggung jawab.
Perwira yang dilahirkan dari pasukan baret merah ini telah banyak malang
melintang dalam penugasan operasi, sehingga orang tidak meragukan kemampuan
yang dimilikinya. Sosok prajurit
yang sejak kecil sudah bercita-cita menjadi tentara ini mempunyai komitmen yang
kuat dalam memajukan organisasi TNI AD. Maka ketika diberi kepercayaan untuk
memimpin TNI AD banyak kebijakan yang dilakukan baik untuk kesejahteraan
prajurit maupun kemajuan organisasi. Disamping
mempunyai komitmen dalam menjalankan tugas sebagai prajurit, sosok Wismoyo juga
tidak lupa dalam membangun keluarga yang harmonis.
   | 
 
 
  | JENDERAL TNI R. HARTONO
  | 
 
 
  | JENDERAL TNI WIRANTO Jenderal TNI
Wiranto adalah sosok prajurit yang kaya akan pengalaman dalam operasi maupun
staf. Pribadi yang kuat dalam pendirian dan disiplin dalam menjalankan tugas.
Putra Solo yang pada saat kecil dipanggil Ento ini sejak kecil selalu membantu
orang tuanya. Didikan orang tuanya yang sangat baik ini telah membentuk pribadi
yang jujur dan baik. Ketika sudah
menjadi prajurit, sifat Wiranto tidak berubah. Dalam menjalankan tugas selalu
diselesaikan dengan penuh rasa tanggung jawab. Atas dasar kinerja yang baik
inilah karier Wiranto terus menanjak apalagi pada saat berpangkat Kolonel
dipercaya sebagai Ajudan Presiden Soeharto. Setelah selesai
menjabat Ajudan Presiden karier Wiranto terus melejit dengan ditunjuknya
sebagai Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad dan Kasad. Karier Wiranto yang
cukup sempurna ini diperoleh atas doa orang tua dan dorongan dari istri
tercintanya.
   | 
 
 
  | JENDERAL TNI BUDIMAN Disamping rajin menuntut ilmu, Budiman kecil ternyata
kreatif dan tidak malu berjualan kue untuk membantu perekonomian keluarganya.
Kegigihannya dalam menuntut ilmu tidak hanya mengantarkannya sebagai juara
dalam berbagai pendidikan umum, melainkan juga meraih prestasi terbaik dalam
pendidikan militer, sehingga pantas kiranya dia dipercaya sebagai Kasad oleh
Presiden SBY.
Sejak menjadi Danton sampai Kasad, Jenderal Budiman
senantiasa peduli dengan kesejahteraan prajurit. Kepedulian terhadap
kesejahteraan prajurit dilakukannya lewat kegiatan berjualan kecil-kecilan di
lingkungan asrama sampai dengan membagi THR dan bingkisan lebaran kepada
prajurit dilakukan Jenderal Budiman saat menjabat Kasad. 
 
  | 
 
 
  | JENDERAL TNI TYASNO SUDARTO 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  | 
 
  | JENDERAL TNI DR. DUDUNG ABDURACHMAN Dalam berbagai
kesempatan, Kasad Bapak Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman menyampaikan pesan
kepada seluruh Komandan Satuan (Dansat), "ciri pemimpin itu, hanya satu,
yaitu berani mengambil keputusan. Kalau keputusan itu salah masih lebih bagus daripada
tidak berani mengambil keputusan sama sekali". Kepada Komandan
Satuan, Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman menyampaikan, kepada para pemimpin,
"jangan pernah takut dengan resiko, karena apapunyang kita hadapi itu
sudah dalam pertimbangan yang sudah dalam analisis, karena hidup ini mengandung
resiko. Tetapi kalau hati nurani kita ini kuat, apapun yang kita hadapi kita
harus berani, termasuk menghadapi resiko itu sendiri. ’’ “Saya enggak mau
datar-datar saja, saya cari aman saja, saya enggak mau. Ah yang penting aman,
saya takut dicopot jabatan, saya enggak. Selagi kependangan untukMerah Pudh,
untuk Republik ini jangan ragu, jangan setengah-setengah, saya berbuat begitu
saja”, tutur Dudung harus punya imajinasi, inovasi, serta visi, dan misi. Harus
punya cita-cita dan harapan yang harus diperjuangkan.
   | 
 
 
  | JENDERAL TNI SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Biografi memuat tentang keberadaan seseorang dalam lintasan sejarah, berbagai peristiwa dan menjadi saksi periodesasi herois dalam kurun-kurun tertentu. Namun kita tentunya  sependapat dengan Atmadji Sumarkidjo, bahwa penulisan biografi yang akan menelusuri perjalanan hidup seseorang lebih ditonjolkan pada   aspek “baik” dan positifnya. Karena kisah perjalanan seseorang tersebut akan ditujukan untuk memotivasi, memberi inspirasi dan menelurkan semangat juang  kepada generasi muda pelanjut estafet kepemimpinan bangsa. Demikian juga dengan Jenderal TNI Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, M.A yang sarat dengan berbagai macam pengalaman tugas, beragamnya challenge and  response, serta lika-liku kehidupan. Biografi Susilo Bambang Yudhoyono sangat menarik untuk ditulis dan dibaca sebagai study comparative bagi generasi militer berikutnya, dan tentunya termasuk bagi civil society yang ada di negeri ini. |