| Cover | Judul Buku | 
  | Meletusnya
gerakan politik dan bersenjata dan Gerombolan Cina Komunis (GCK) di Kalimantan
Barat yang tersusun dalam organisasi Pasukan Gerilya Serawan (PGRS) dan Pasukan
Rakyat Kalimantan Utara PARAKU, sebagai ekses terbentuknya Negara Federasi Malaysia
16 September 1963.
 | 
  | Pertempuran
Bojongkokosan yang berlangsung sejak tanggal 2 Desember ' Mfl |p5y' 1945 sampai
tanggal 9 Desember 1945. merupakan pertempuran konvoi terpaniang dalam seiarah
perang kemerdekaan Indonesia, yaitu sepanjang 81 kilometer antara Ciawi-Sukabumi*
Cianiur-Ciranjang Pertempuran Bojongkokosan. saiah satunya dipicu oleh operasi
miiiter pihak Sekutu untuk melumpuhkan kan kekuasaan Belanda di Indonesia yang
berpusat di Kota Bandung, yang sejak awal bulan Oktober 1945 telah bertangsung
Pertempuran Bandung lautan Api. Nota bene saat itu di Bandung terdapat 60.000
APWI. Pengerahan logistik dan penambahan pasukan Sekutu dari Jakarta menuju
Bandung, semula melalui jalur utara Jakarta-Bekasi-Cikampek-Padalarang-Bandung
Namun pertengahan bulan Nopember 1945 terjadi insiden Cikampek. mengakibatkan
20 gerbong KA Sekutu dapat direbut oleh pasukan TKR Kemudian tanggal 23
Nopember 1945 terjadi lagi msiden Bekasi mengakibatkan satu unit pesawat Dakota
Sekutu. beserta 5 orang awak pesawat dan 8 orang tentara Sekutu ditawan pasukan
TKR.
 | 
  | Pasukan Inggris bagian dari Brigade MacDonald tiba di Bandung pada tanggal 12 Oktober 1945 Sejak semula hubungan mereka dengan pemerintah Rl sudah tegang. Mereka lari ke bumi putra semua senjata api yang ada di tangan penduduk, kecuali TKR dan polisi, diserahkan kepada mereka.'1 Orang-orang Belanda yang baru dibebaskan dari kamp tawanan mulai melakukan tindakan-tindakan yang mulai mengganggu keamanan. Akibatnya, bentrokan bersenjata antara Inggris dan TKR tidak dapat dihindari. Malam tanggal 21 November 1945, TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan serangan terhadap kedudukan-kedudukan Inggris di bagian utara, termasuk Hotel Homann dan Hotel Preanger yang mereka gunakan sebagai markas. Tiga hari kemudian, MacDonald menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat agar Bandung Utara dikosongkan oleh penduduk Indonesia, termasuk pasukan bersenjata Ultimatum Tentara Sekutu agar Tentara Republik Indonesia (TRI, sebutan bagi TNI pada saat itu) meninggalkan kota Bandung mendorong TRI untuk melakukan operasi "bumi hangus". Para pejuang pihak Republik Indonesia tidak rela bila Kota Bandung dimanfaatkan oleh pihak Sekutu dan NICA. Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan pihak Republik Indonesia, pada tanggal 23 Maret 1946[2]. Kolonel Abdoel Haris Nasoetion selaku Komandan Divisi III TRI mengumumkan hasil musyawarah tersebut dan memerintahkan evakuasi Kota Bandung, butuh rujukan Hari itu juga, rombongan besar penduduk Bandung mengalir panjang meninggalkan kota Bandung dan malam itu pembakaran kota berlangsung. | 
  | Pergolakan demi
pergelokan silih berganti yang terjadi Aceh, setelah DI/TII Daud Bereueh pada
tahun 1962, berlanjut pada Gcrakan Aceh Merdeka (GAM) yang dibentuk pada tahun
1976, membuat tanah Serambi Mckkah tetap membara. Aksi separatis GAM melakukan
gerakan pemberontakan bersenjata terhadap pemerintah RI, atas ketidakpuasan
dalam pembangunan di Aceh, menimbulkan banyak korban masyarakat, GAM juga para
prajurit ABR1/TNI dan warga negara asing. Amerika Serikat George Pernicone, la
tewas tertembak diladang Gas Arun, Aceh Utara.) Mcmasuki tahun 1990 aksi-aksi
GAM scmakin seporadis, mcncbar tcror, bukan saja menyerang posko-posko ABR1,
kantor Polisi, juga menyerang warga transmigran asal Jawa di Aceh. Semakin
sporadis dan masivnya gangguan keamanan yang dilakukan oleh GAM, yang bertujuan
membentuk negara Aceh Merdeka dan memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia, pemerintah RI melakukan berbagai langkah politik dan militer untuk
mercdam aksi separatis GAM. TNI sesuai tupoksinya dalam menjaga keutuhan dan
kedaulatan NKRI, mendukung upaya pemerintah RI baik dialog politik dengan GAM
maupun operasi militer pemulihan keaamanan di NAD.
 | 
  | Keadaan umum
yang penuh dengan kompleksitas dalam peristiwa Palagan Surabaya yang meletus
sejak 19 Oktober 1945. kulminasinya 10 Nopember 1945 dan dikuasainya kota
Surabaya oleh Sekutu tanggal 28 Nopember 1945, apabila meminjam istilah Bung
Karno merupakan"The chain of colonialism strangling our countryisatits
weakest" (Rantai kolonialismeyang membelenggu tanah air kita sedang berada
dalam keadaan yang paling lemah).
 | 
  | Indonesia. Karena kekhasannya tersebutiah. maka Aceh sangat sulit untuk diduduki dan dijajah oleh kolonial Belanda. Integrated Islamisme dan Nasionalisme dalam did masyarakat Aceh, akhimya mempengaruhi pola pikir. pola sikap dan mental masyarakat Aceh terhadap orang-orang yang ada di luar Aceh. Bag! prajurit, institusi militer kerajaan. rakyat dan ulama Aceh, perang melawan Belanda dan kemudian Jepangadalah perangyang tidak saja disandarkan pada upaya pembebasan hegemoni kolonialis, tetapi juga merupakan perlawanan untuk sebuah ideologi. Inilah perang yang mereka sebut sebagai perang melawan “kaphe” yang kerap di identikkan sebagai kafir.) Untuk itulah maka orang Aceh beranggapan bahwa mengusir penjajahan kolonial Belanda dan tanah Aceh merupakan bagiandaritindakan jihad fisabilillah. Negara Republik Indonesia secara de fakto dan de yure telah ada sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Negara yang lahir dari rahim revolusi, sudah tentu dalam proses perkembangannya banyak ditempa oleh revolusi itu sendiri, baik revolusi dari dalam maupun dari luar. Secara internal, revolusi pada gejoiak fanatisme kelompok atau golongan yang menciptakan disintegrasi. Secara ekstemal revolusi terjadi pada saat menghadapi ancaman Belanda atau Sekutu yang berakibat positif dengan terbentuknya sikap integratif untuk mempertahankan sekaligus membuktikan eksistensi bangsa Indonesia.
  | 
  | OPERASI PENUMPASAN SEPARATIS PAPUA Serangan kedua
pada pukul 10.30 WIT di kampung Gigobak, Distrik Sinak. Kabupaten Puncak Jaya. 11 Orang anggota TNI dan
Korarral Sinak dan Yonif 753 berangkat menuju
bandara dengan berjalan kaki berjarak sekitar
1.5 Km dengan berpakaian preman dan tanpa senjata
untuk mengambil alat komunikasi HT dan HP Satelit yang dikirim dan Kodim Nabire. Perlu diketahui bahwa 11 orang ini bukan anggota yang sedang jaga dan bukan yang sedang melakukan patroli. tapi adalah anggota yang stand by di situ.
Mengingat seperti yang kami laporkan tadi. di
Sinak ada 38 orang personel, sehingga yang jaga tetap jaga dan yang patroli tetap ada. yang tidak melaksanakan
tugas ini diberi tugas untuk mengambil alat
komunikasi ini
sehingga mengapa mereka berpakaian preman dan
tanpa seniata karena kedekatan TNI dan masyarakat sekitarSaat melintas
di Desa Gigobak. Distrik Sinak. Kabupaten Puncak Jaya. rombongan tersebut dihadang oleh rombongan kelompok bersenjata yang diperkirakan
oleh kelompok Yambe. dipimpin oleh Munp dan
Lekaka Telenggen, dengan kekuatan massa militan
lebih kurang 20 orang dengan seniata 4 pucuk, markas di kampung Yambe. | 
  | OPERASI PEMBEBASAN SANDERA MAPENDUMA Pasca kembalinya Papua ke pangkuan NKRI 1 Mei 1963
hingga saat ini situasi keamanan di wilayah Papua  selalu dihadapkan dengan adanya gejolak
politik maupun keamanan
 | 
  | PERANAN TNI AD DALAM PENANGANAN PERISTIWA TANJUNG PRIOK Kerusuhan massa di Tanjung Priok pada
tanggal 12 September 1984, telah melibatkan beberapa kelompok masyarakat dari
beberapa suku yang terlibat dalam kerusuhan menyerang Markas Kodim dan Polres
Jakarta Utara. Peristiwa ini telah menimbulkan banyak korban termasuk harta
benda. | 
  | Pemerintah Rl telah menggulirkan program
Pembangunan Nasional, yang ditujukan untuk mewujudkan manusia Indonesia
sejahtera lahir maupun batin. Pimpinan TNI tahun 1980 proaktif menyikapi
kebijakan tersebut, yaitu dengan program AMD/TMMD (ABRI Masuk Desa/TNI
Manunggal Membangun Desa). Tujuannya selain mewujudkan program pembangunan
dalam segala aspeknya, juga agar TNI secara langsung mengenal rakyat. adat
istiadat. budaya di daerah-daerah. juga ditujukan agar TNI manunggal dengan
rakyat serta dapat mendorong dan menggerakan rakyat ke arah perbaikan taraf
kehidupan dengan segala aspeknya. | 
| PALAGAN MEDAN | |
| PALAGAN PALEMBANG | |
  | Terdapat benang merah antara terorisme saat ini dengan
terorisme masa lampau. Paling militan dan masih sempalan Darul Islam/Tentara
Islam Indonesia. Dl/TII yang dibentuk oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo
tanggal 7 Agustus tahun 1949. Tujuan perjuangan DI/TII adalah untuk mendirikan
Negara Islam Indonesia, dengan pola rekruitmen ba'iat dan gerakan jihad fillah
dan fisabilillah. Salah seorang anggota DI/TII yaitu Warman. Pria yang
dilahirkan di Garut tahun 1929 ini bergabung dengan DI/TII menjabat sebagai
Komando Kompi sekaligus Camat DL/TII Malambong Garut. Dia tidak mau menyerah
terus melakukan perlawanan terhadap pemerintah RI. Sejak tahun 1949 sampai dengan tahun 1962 TNI AD gencar
melaksanakan operasi menumpas DI/TII di Jawa Barat, diantaranya Operasi
Baratayudha. Tahun 1960-an pemerintah RI memberikan amnesti umum bagi eks
DI/TII, Warman menolak dan melarikan diri ke Lampung. Sejak tahun 1979
membangun kembali gerakan DI/TII gaya baru melalui kamuflase syiar agama  “Islam Sejati”. Guna mengembangkan tujuan
politiknya Warman  menggabungkan diri ke
dalam gerakan ekstrim DI/TII gaya baru yaitu Komando Jihad, untuk mencari dana
dalam menunjang gerakan politiknya Warman melakukan perampokan, pembunuhan dan
lain-lain. Wilayah Lampung menjadi sasaran teror Warman. Sejak tahun 1976
hingga tahun 1979 TNI AD di Lampung menggelar operasi penumpasan GPK Warman,
dengan  sandi operasi Combat Intel,
Operasi Nanggala dan Operasi Tumpas I s.d. IV. Sekitar tahun 1978 Warman melarikan diri ke Pulau Jawa
melalui Organisasi ektrim Komando Jihad, Warman kembali melakukan aksi teror
berdarah berupa perampokan, pembunuhan, intimidasi dan lain-lain di wilayah
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jatuh korban di antaranya
rektor UNS, yang dibunuh karena membocorkan gerakan Komando Jihad/Jamaah
Islamiyah Solo. Di Pulau Jawa, TNI AD kembali menggelar operasi menumpas Warman/Komando Jihad dengan sandi Operasi Cambat Intel, Operasi Nanggala dan Operasi Brajamusti. Pada tanggal 4 April 1979 Warman dapat ditangkap di Malang, beberapa lama dipenjara, akan tetapi dapat meloloskan diri dan kembali membuat teror berdarah di Jawa Barat, berupa perampokan dan Pembunuhan. Pada tanggal 23 Juli 1981 Warman terbunuh dalam suatu operasi penumpasan digelarTNl AD diSoreangKolot.Kabupaten Bandung.  | 
  | |
  | Pasukan
Hisbullah dan Sabilillah yang dipimpin oleh S.M Kartosuwiryo tidak ikut dalam
hijrah tersebut. Kemudian Kartosuwiryo membentuk Gerakan Darul Islam dan
seluruh pasukannya dijadikan Tentara Islam Indonesia. Markas Besar Kartosuwiryo
didirikan di Gunung Cepu. Pemberontakan DI/TII ini bertujuan untuk mendirikan
negara sendiri yang terpisah dari Republik Indonesia. Kemudian pada tanggal 7
Agustus 1949 Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NIl). | 
  | PERJUANGAN BANGSA INDONESIA 1945-1949 Perjuangan bangsa Indonesia dari tahun 1945-1949 telah meninggalkan sejarah yang sangat banyak. Periode yang dikenal dengan jaman revolusi itu telah membentuk bangsa Indonesia yang tangguh dalam menghadapi masa- masa yang sulit.Sejarah perjuangan
bangsa Indonesia merupakan salah satu gambaran perlawanan para pemuda maupun
pejuang bangsa Indonesia terhadap bangsa lain yang menginjak harga din bangsa
Indonesia. Tentara Jepang yang telah kalah perang dan menjadi tawanan tentara
sekutu tidak mau tunduk terhadap para pejuang dan pemuda Indonesia yang telah
diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan menyerahkan senjatanya. Akibat
sikap tentara Jepang yang angkuh dan sombong itu. maka para pemuda dan pejuang
melakukan perlawanan sehingga pecah pertempuran di daerah yang sangat heroik. Belanda juga
demikian walaupun sudah kalah perang dan meninggalkan Indonesia, tetapi juga
ingin kembali berkuasa di Indonesia. Inilah yang menyebabkan rakyat Indonesia
bangkit dengan mengangkat senjata untuk mengusir bangsa lain yang ingin
berkuasa di Indonesia.  | 
  | |
  | Penyusunan buku sejarah peristiwa
berjudul “Operasi Penanganan PRRI, Suatu Tinjauan Historis” ini bertujuan untuk
meningkatkan motivasi juang prajurit dalam pelaksanaaan tugas. Dalam sejarah
peristiwa keberhasilan prajurit dapat dijadikan contoh maupun tauladan bagi
prajurit selanjutnya. | 
  | DWI KOMANDO RAKYAT, KONFRONTASI INDONESIA MALAYSIA 1963-1965 Buku “Dwi Komando Rakyat,
Konfrontasi Indonesia-Malaysia 1963-1965” yang disusun oleh Dinas Sejarah TNI
Angkatan Darat merupakan rekonstruksi sejarah peristiwa yang memiliki nilai
strategis, selain sebagai pembelajaran, juga untuk memahami akar dan
penyelesaian dari suatu peristiwa. 
 |